Langit malam adalah salah satu pemandangan indah.
Bintang yang jumlahnya tak terhingga bersinar dalam lembutnya kegelapan. Planet
yang terus berotasi dan berputar mengelilingi matahari sebagaimana telah diatur oleh Sang pencipta. Komet berekor panjang
datang dan pergi. Semua itu dipelajari dalam astronomi. Astronomi adalah ilmu
yang mempelajari ruang angkasa dan merupakan salah satu ilmu pengetahuan
tertua.
Manusia sudah mengamati bintang selama jutaan
tahun. Namun, manusia baru serius mempelajarinya sekitar 5000 tahun yang lalu.
Peradaban Timur Tengah kuno meninggalkan catatan pengamatan mereka, bangsa
babilonia adalah pengamat yang cakap, demikian pula dengan bangsa Mesir yang
menyusun piramida dengan pedoman konstelasi atau pola bintang tertentu.
Di
Inggris, sekitar tahun 2800 SM, dibangun Stonehenge, mungkin untuk tempat
pengamatan. Batu sengaja dijejer untuk melihat posisi matahari dan bulan pada
musim yang berbeda. Ahli Astronomi Cina kuno dan Bangsa Maya juga meninggalkan
catatan pengamatan mereka yang sangat akurat.
Dengan mata telanjang, banyak yang bisa kita lihat
di langit malam. Namun akan lebih banyak lagi yang kita lihat jika memakai
teropong atau teleskop. Dengan mata telanjang, bulan kelihatan kecil dan hanya
sedikit yang bisa dilihat, tapi dengan teropong atau teleskop semuanya tampak
lebih besar. Kita bisa melihat kawah di permukaan bulan.
Tahukah kalian, siapakah orang yang menemukan
teleskop pertama kalinya?
Hans Lippershey, seorang pembuat lensa Belanda,
membuat teleskop yang pertama tahun 1608. Ia
telah mengajukan hak paten atas temuannya akan tetapi ditolak. Namun, Galileo (seorang astronom, filsuf, dan fisikawan berkebangsaan Italia) adalah
yang pertama kali menggunakan teleskop buatannya untuk mempelajari langit
malam. Pengamatan pertamanya dilakukan pada musim dingin tahun 1609 dan tahun
1610. Pengamatan menggunakan teleskopnya ini, membuat semakin kuatnya teori heliosentris, yaitu seluruh planet di
tata surya mengelilingi matahari. Hal itu bertentangan dengan kepercayaan
gereja sehingga menimbulkan kontroversi, kepercayaan gereja pada saat itu menyatakan
bahwa semua benda langit mengelilingi bumi.
Atas dasar penemuan tersebut, Galileo mendapatkan
penghargaan karena ia telah mengungkapkan dengan
detail hasil-hasil penemuan teleskop lewat tulisannya, walaupun
ia sendiri tidak mengakui bahwa ia adalah orang yang pertama kali menciptakan
teleskop.
Apabila kita melihat ke langit pada malam hari, kita
mungkin pernah berpikir dan membayangkan bahwa kita hanyalah sebuah bintik kecil diantara benda-benda alam
semesta ini. Betapa banyak sekali yang manusia tidak ketahui tentang jagad raya
yang terus bekerja sesuai dengan apa yang telah ditentukan oleh-Nya. Ketidaktahuan
itulah yang membuat kita harus terus terpacu untuk terus belajar dan mengakui
bahwa pengetahuan kita tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Sang Pencipta
yang memiliki sifat Maha Mengetahui. Akan tetapi secara tidak sadar kita
terkadang jatuh terperosok menuju sifat kesombongan (merasa bahwa kita itu lebih
hebat dan lebih pintar) yang tidak layak dimiliki oleh makhluk.
Sumber Referensi:
- Philips Brooks.2002.Seri Tanya Jawab Bintang dan Planet 1. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
- Pengertian Teleskop - Sejarah, Penemu, Bagian, Jenis, Fungsi, Prinsip Kerja